Pages

Selasa, 22 Januari 2013

Kicau sang pendaki


Pendakian ini kembali melalui bukit yang terjal, sayang. Bebatuan bercampur licinnya tanah gembut setiap saat dapat menggelincirkan kita. Tapakkan kakimu datu persatu, jangan melangkah sebelum yakin. Seksama, perhitungkan semua kemungkinan.

Puncak keindahan samar-samar telah nampak diujung sana. Gelorakan semangat mudamu. Berdiri diatas puncak, mengagumi keindahan tuhan dan merenungi kesombongan kita sebagai manusia dihadapan sang alam.

Apakah kamu mau berhenti disini? Sedang kamu belum sampai??

Bibit yang kita tanam telah mulai menampakkan kecambahnya. Beberapa memang layu tergerus air dan angin kehidupan. Seleksi alam telah dimulai. Jangan sampai bibit itu menjadi terasing sendiri. Tertutupi rumput ilalang yang begitu sombong menampakkan diri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar