Pendakian ini kembali melalui bukit yang terjal, sayang. Bebatuan
bercampur licinnya tanah gembut setiap saat dapat menggelincirkan kita. Tapakkan
kakimu datu persatu, jangan melangkah sebelum yakin. Seksama, perhitungkan
semua kemungkinan.
Puncak keindahan samar-samar telah nampak diujung sana. Gelorakan
semangat mudamu. Berdiri diatas puncak, mengagumi keindahan tuhan dan merenungi
kesombongan kita sebagai manusia dihadapan sang alam.
Apakah kamu mau berhenti disini? Sedang kamu belum sampai??
Bibit yang kita tanam telah mulai menampakkan kecambahnya. Beberapa
memang layu tergerus air dan angin kehidupan. Seleksi alam telah dimulai. Jangan
sampai bibit itu menjadi terasing sendiri. Tertutupi rumput ilalang yang begitu
sombong menampakkan diri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar